Di bagaian kelima ini, SRC juga menceritakan tentang klarifikasi atas tuduhan Mayjen (Purn.) Soenarko yang memiliki senjata ilegal. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak benar.
Pada Bagian 6, SRC membahas tentang, Dari Ujung Bedil ke Ujung Pena. Puisi yang dibuat sebagai awal bagian ini berjudul, Serenada Anak Negeri. Pada bagian ini, SRC menampilkan tulisan-tulisan dan berita tentang dirinya yang terbit di media lokal dan nasional, media online maupun cetak.
Di Bagian 7, SRC menulis tentang, Humor Intel. Seperti bagian-bagian lain, pada bagian ini SRC mengawalinya dengan puisi berjudul, Lawan Sekarang Juga. Bagian ini berisi tentang tulisan jenaka, yang mengundang tawa. Ada tulisan berupa anekdot hingga tanya jawab yang ditulis dari pengalaman militer dan dicerna dengan rasa komedi.
Adapun taklimat buku ini ditulis oleh Mayjen TNI (Purn.) Soenarko dengan sekapur sirih dari Prof. Dr. Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, M.Sh. Lalu ada juga Ranup Sigapu, semacam kata pengantar dari Muzakir Manaf.
Di dalam buku ini, banyak fakta-fakta yang selama ini belum terungkap (untold fact), akhirnya tersibak. Cara penulisan SRC juga cukup unik, karena selain dibubuhi puisi, SRC juga memainkan plot dan bingkai waktu yang maju mundur secara sistematis.
Tidak banyak prajurit yang jago mengurai kata-kata menjadi sebuah tulisan yang manis dan humanis. Tidak banyak tentara dari medan perang, memiliki kemampuan menulis dengan rasa. Tetapi, SRC mampu melakukannya.
Identitas Buku:
Intel Juga Manusia: Aceh adalah Sekolah Kehidupan || Penulis: Drs. Sri Radjasa Chandra, MBA || Penerbit: Bandar Publishing, Banda Aceh || Tahun Terbit: Juni 2024 || Halaman: xxiv + 280 hlm
[red]






