Jakarta, Indonesiawatch.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikabarkan akan membentuk Angkatan Siber sebagai matra keempat di institusi TNI. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku pihaknya sudah menerima perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk Angkatan Siber di institusi TNI.
Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, TNI sejatinya sudah memiliki satuan siber. Meski demikian, TNI juga berencana membuat pusat siber di markas besar (Mabes) TNI dan juga setiap matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Ia menyebut, rekrutmen personel Angkatan Siber berasal dari lulusan SMA hingga universitas. Menurutnya, satuan siber tersebut bakal berbeda dengan satuan-satuan lainnya di TNI karena akan lebih banyak diisi personel sipil.
Baca juga:
Gagasan Angkatan Siber Mengemuka, Komisi I: Revisi Dulu Undang-Undangnya
Pengamat militer Wibisono berpandangan, penguatan ketahanan siber untuk institusi TNI tidak perlu membentuk matra baru. Tetapi cukup dengan memperkuat sumber daya di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan membentuk Direktorat Jenderal (Dirjen) baru bernama Dirjen Ketahanan Siber (Cyber Defense).
“Dirjen tersebut dilengkapi dengan teknologi AI untuk memperkuat pondasi ketahanan siber. Selain itu juga diperhatikan aspek manusia, yaitu kesiapan respons cepat. Jangan sampai kita membiayai kegagalan karena tidak menyiapkan SDM secara update,” kata Wibisono.
Baca juga:
Panglima TNI Jalankan Perintah Presiden Bentuk Angkatan Siber
Menurutnya, pemetaan sumber daya siber dilakukan dengan cara tiga hal. Pertama, mapping kemampuan/kapasitas. Kedua, mapping kemauan/konsistensi implementasi. “Aspek direksi harus cepat dengan pengamanan berlapis. Serangan siber kini semakin intens dengan volume dan kecanggihan semakin tinggi. Bahkan telah menggunakan AI, maka kita juga perlu menghadapinya dengan AI,” ujarnya.
Ketiga, mapping ketahanan siber (health lab check) berbasis AI. “Dengan demikian penguatan cyber defense bisa dilakukan sebagai integrasi ke tiga matra di bawah kordinasi Kementerian Pertahanan,” pungkas Wibisono.
[red]






